Rabu, 29 Desember 2010

shlolawat 1

Inilah syair yang penuh pesan
ingat dengarkan dan jangan lupa
bukalah mata, bukalah telinga
agar terpancar cahaya yanag mulia.
Beda kan lah dosa dan pahala
seperti minyak, air tak sama
hati yang hitam karena durhaka
hati yang terang karena cahaya
Hati yang hitam tanda nya 3
1 melawan ibu dan bapak
2 melawan kepada ulama
yang k 3 meninggalkan shalat

sungguh merugi tiada tara
mata melirik bagaikan buta
tidak sembahyang tidak lah puasa
didalam kubur mendapat siksa

tiada ilmu hati nya buta
duduk d majlis tapi berdosa
hati yang bimbang kerasukan setan
tiada uang iman mengambang

pesan ini pesan yang singkat
pesan hati untuk obat
obat nya hati baca sholawat
obat nya hati banyak bertobat

dunia ini sudah berhias
siapa lalai iman terampas
jangan lah jauh dari bertobat
hari kiamat semakin dekat


sumber : personal

Selasa, 21 Desember 2010

kebahagiaan

Kebahagiaan tidak lain adalah limpahan karunia Ilahi, bukan merupakan sebuah hasil usaha semata. Seperti masuknya hamba-hamba yang sholeh kedalam syurga bukan dikarenakan amalan mereka semata yang -sebut saja tidak terhitung jumlahnya menurut ukuran manusia- melainkan karena rahmat dan kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala.

Dalam sudut pandang ikhtiar atau usaha, Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa manusia diberikan kebebasan memilih, jalan kebahagiaan atau kesengsaraan. Tapi tetap seluruh usaha manusia -mau tidak mau- terikat dalam sebuah ketetapan pasti yaitu takdir Alloh.

Takdir adalah hak mutlak milik Allah. Manusia hanya memiliki hak menebar usaha, melakukan amalan, berikhtiar dan bekerja. Kita harus mengimani takdir apapun yang terjadi. Namun dalam nuansa ikhtiar kita harus tetap berusaha, niscaya Allah akan memberikan kemudahan.

Ada dua kata kunci disini: takdir dan usaha. Keduanya tidak bisa terpisahkan. Dan keduanya, bisa menjadi pemicu terwujudnya gelombang kebahagiaan.

Pertama, takdir. Dengan meyakini takdir, seorang muslimah akan memiliki ketabahan, terutama di saat harus menerima dera musibah secara bertubi-tubi atau di saat menghadapi ancaman terhadap ketentraman hidupnya.

Allah berfirman,

مَآ أَصَابَ مِن مّصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلاَ فِيَ أَنفُسِكُمْ إِلاّ فِي كِتَابٍ مّن قَبْلِ أَن نّبْرَأَهَآ إِنّ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيرٌ

“Tiada sesuatu bencana pun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakan-nya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Al-Hadid: 22)

Ketabahan itulah, yang akan menjadi pemicu kebahagiaan. Karena ketabahan itu muncul melalui proses keimanan yang bertarung melawan bujuk rayu nafsu, melawan tekanan keadaan, untuk kemudian keluar sebagai pemenang, mendulang karunia petunjuk Allah.

Allah berfirman,

مَآ أَصَابَ مِن مّصِيبَةٍ إِلاّ بِإِذْنِ اللّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللّهُ بِكُلّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu…” (Ath Thaghabun: 11)

Hati yang mendapatkan petunjuk, niscaya memancarkan cahaya pasrah, menyingkirkan nafsu amarah, menepis rasa kesal dan kecewa sehingga lahirlah kebahagiaan itu.

Di sisi lain, keyakinan kepada takdir, menyeruakkan nuansa kesegaran berpikir, karena dasar keyakinan bahwa Allah akan memberikan pahala, bagi orang-orang yang tabah dan sabar.

وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُواْ جَنّةً وَحَرِيراً

“Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena ketabahan mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera…” (Al Insan: 12)

Kedua, adalah usaha yaitu usaha yang baik atau amal sholeh yang dilakukan seorang mukmin, memiliki nilai sakral. Berkaitan dengan kandungan ruh keikhlasan dan kekuatan dan kekuatan peneladanan terhadap manusia terbaik, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam yang terdapat di dalamnya. Dua kandungan itu, bagaikan nyawa dan kekuatan. Membuat usaha yang dilakukan oleh seorang mukmin berpengaruh impresif, menekan jauh ke lubuk jiwa, melakukan kepuasan yang tiada tara. Tidak peduli, apakah usaha itu -pada akhirnya- menampakkan hasil, atau terjatuh pada lubang-lubang kegagalan. Dalam konteks ini, usaha apa pun yang dilakukan oleh seorang muslim tak lepas dari bingkai ibadah, atau penghambaan diri kepada Allah. Semakin hebat usaha yang dilakukan, semakin meningkat kualitas kehambaannya.

Sebagai contohnya, ibadah sholat diyakini mampu menjadi media penyejuk hati, bila dilakukan dengan khusu‘ dan dibarengi dengan kesabaran jiwa…

يَآأَيّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصّبْرِ وَالصّلاَةِ إِنّ اللّهَ مَعَ الصّابِرِينَِ

“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al Baqoroh: 153)

Dari pemaparan di atas, kita bisa menyimpulkan sebuah fenomena yang cukup menarik. Kebahagiaan itu lebih sering muncul, setiap kali seorang muslim selesai melakukan pekerjaannya. Disebut dengan kata lebih sering muncul, karena selesai atau tidak suatu pekerjaan, berhasil atau tidak suatu usaha, tidak akan mempengaruhi kebahagiaan yang bakal didapat oleh seorang muslim. Di saat gagal berusaha, seorang mukmin tetaplah berbahagia, karena pengaruh mutiara ketabahan yang tertanam kuat dalam jiwanya. Di saat berhasil, ia akan memperoleh kebahagiaan lebih, karena rasa syukurnya. Itulah keajaiban seorang mukmin!

“Sungguh ajaib sikap seorang mukmin! Karena segala sesuatunya baik baik baginya. Hal itu hanya berlaku bagi seorang mukmin saja. Apabila ia mendapatak kesenanagan, ia bersyukur. Itu menjadi kebaikan baginya. Dan apabila ia tertimpa musibah, ia tetap tabah, maka itu pun menjadi kebaikan baginya.” (Diriwayatkan oleh Muslim no. 2999)

Sekali lagi, kebahagiaan itu lebih mudah dirasakan oleh seorang muslim ketika usaii menyelesaikan pekerjaannya. Adapun rasa syukur yang ia ungkapkan, menjadikannya nilaii lebih. Meskipun secara umum, rasa syukur itu lebih mudah dilakukan, daripada ketabahan dii saat terjadi musibah. Disebutkan dalam sebuah hadits, “Sesungguhnya, ketabahan yang sejati itu ada pada guncangan pertama kali ketika terjadinya musibah.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Shohihnya I: 430)

Rasa syukur akan memberikan nilai lebih, terhadap penyegaran hati dan penentraman jiwa. Dari situlah, sebuah karunia akan semakin terasa kenikmatannya.

Sebagaimana realitas kehidupan, kebahagiaan biasa hadir di saat seorang hamba mengakhiri ibadah puasanya selepas maghrib. Kehadirannya bagaikan kebahagiaan utama yang luar biasa nikmatnya.

“Orang yang melaksanakan ibadah puasa, memiliki dua kebahagiaan, yang pasti akan dirasakannya: Saat berbuka, ia berbahagia karena selesai berpuasa. Saat berjumpa dengan Allah, ia berbahagia, karena ibadah puasanya.” (Diriwayatkan oleh Al Bukari II: 673, oleh Muslim II: 807 dan At Tirmidzy III: 137)

Kebahagiaan yang didapatkan oleh seorang muslim lebih bersifat nyata dan pasti, karena merupakan dua senyawa yang terkait antara satu dengan lain. Yaitu takdir Allah dan usaha manusia dengan cara yang benar dan ikhlas. Sementara bagi orang yang tidak beriman, kebahagiaan hanyalah merupakan ‘letupan’ sesaat, tatkala menemukan hal-hal yang disukainya, atau terlepas dari beban yang menghimpitnya. Nilainya pun hanyalah sesaat, karena tidak memiliki ruh keikhlasan dan kekuatan.

Kebahagiaan tetaplah rahasia Ilahi, meskipun ’sejuta manusia’ menggapai langit dan menggali bumi, demi kebahagiaan sejati.
Keyakinan terhadap takdir, menjunjung manusia ke arah ketabahan, kepasrahan dan keteduhan hati.
Keihlasan, bak mutiara terpendam, menyorotkan cahaya pasrah, menyambut keridhoan ilahi.
Peneladanan terhadapmu, wahai Nabiku, seringkali menggeser segala kesukaan kami terhadap segenap penghuni bumi. Itulah sebabnya, kehambaan kami bertahan hingga kini.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan takdirmu, niscaya keabadian menghampirimu dengan segala keindahannya.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan keislamanmu, niscaya surga dunia, juga surga akherat, berkenan menyambutmu…


sumber : personal n google

keistimewaan al-quran

Al-Qur’an memiliki keistimewaan-keistimewaan yang membedakan dengan kitab-kitab sebelumnya diantaranya ialah:
• Al-Qur’an merupakan kitab yang syamil yang mencakup seluruh ajaran Tuhan yang ada pada kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya (Taurat, Injil, dan Zabur) dan lain-lain. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Maidah:48 “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang”.

Pada ayat di atas disebutkan bahwa Allah swt memerintahkan kepada nabi supaya dalam memutuskan segala persoalan yang timbul di antara seluruh umat manusia ini dengan menggunakan hukum dari al-Qur’an, baik orang-orang yang beragama Islam atau pun golongan ahlul kitab (kaum Nasrani dan Yahudi) dan jangan sampai mengikuti hawa nafsu mereka sendiri saja.
Dijelaskan pula bahwa setiap umat oleh Allah swt. diberikan syariat dan jalan dalam hukum-hukum amaliah yang sesuai dengan persiapan serta kemampuan mereka. Adapun yang berhubungan dengan persoalan akidah, ibadah, adab, sopan santun serta halal dan haram, juga yang ada hubungannya dengan sesuatu yang tidak akan berbeda karena perubahan masa dan tempat, maka semuanya dijadikan seragam dan hanya satu macam, sebagaimana yang tertera dalam agama-agama lain yang bersumber dari wahyu Allah swt. Allah berfirman dalam surat as-Syura:13
“Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya”
• Ajaran-ajaran yang termuat dalam al-Qur’an adalah kalam Allah yang terakhir untuk memberikan petunjuk dan bimbingan yang benar kepada umat manusia, inilah yang dikehendaki oleh Allah supaya tetap sepanjang masa, kekal untuk selama-lamanya. Maka dari itu jagalah kitab al-Quran agar tidak dikotori oleh tangan-tangan yang hendak mengotori kesuciannya, hendak mengubah kemurniannya, hendak mengganti isi yang sebenarnya atau pun hendak menyusupkan sesuatu dari luar atau mengurangi kelengkapannya.Allah berfirman dalam surat fusshilat:41-42“Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji”.Dan juga firman-Nya dalam surat al-Hijr:9“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”Adapun tujuan menjaga dan melindungi al-Qur’an dari kebatilan, kepalsuan dan pengubahan tidak lain hanya agar supaya hujah Allah akan tetap tegak di hadapan seluruh manusia, sehingga Allah swt dapat mewarisi bumi ini dan siapa yang ada di atas permukaannya.
• Kitab Suci al-Qur’an yang dikehendaki oleh Allah akan kekekalannya, tidak mungkin pada suatu hari nanti akan terjadi bahwa suatu ilmu pengetahuan akan mencapai titik hakikat yang bertentangan dengan hakikat yang tercantum di dalam ayat al-Qur’an Sebabnya tidak lain karena al-Qur’an adalah firman Allah swt, sedang keadaan yang terjadi di dalam alam semesta ini semuanya merupakan ciptaan Allah swt pula. Dapat dipastikan bahwa firman dan amal perbuatan Allah tidak mungkin bertentangan antara yang satu dengan yang lain. Bahkan yang dapat terjadi ialah bahwa yang satu akan membenarkan yang lain.
• Dari sudut inilah, maka kita menyaksikan sendiri betapa banyaknya kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern ternyata sesuai dan cocok dengan apa yang terkandung dalam al-Qur’an. Jadi apa yang ditemukan adalah memperkokoh dan merealisir kebenaran dari apa yang sudah difirmankan oleh Allah swt. sendiri.Firman Allah dalam surat Fushilat:53“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakkah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
• Allah swt. berkehendak supaya kalimat-Nya disiarkan dan disampaikan kepada semua akal pikiran dan pendengaran, sehingga menjadi suatu kenyataan dan perbuatan. Kehendak semacam ini tidak mungkin berhasil, kecuali jika kalimat-kalimat itu sendiri benar-benar mudah diingat, dihafal serta dipahami. Oleh karena itu al-Qur’an sengaja diturunkan oleh Allah swt dengan suatu gaya bahasa yang istimewa, mudah, tidak sukar bagi siapapun untuk memahaminya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asal disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan yang kuat.


sumber : personal n google

kemuliaan manusia

Allah Subhananu wa ta’ala memang Maha Bijaksana. Tetapi juga dengan rahman rahimNya Dia adalah Dzat Pemberi karunia yang agung. Maha Suci Dia Yang telah menciptakan kita sebagai manusia, padahal Dia bisa menciptakan kita sebagai binatang. Kemudian Dia telah menganugerahkan kepada kita hidayahNya, sehingga menjadi insan yang beriman dan memeluk Dinul Islam yang diridhaiNya. Padahal bisa saja hidayah itu diberikanNya kepada orang lain. Tapi hidayah itu telah jatuh kepada kita sebagai Kaum Muslimin, yang berarti kita dipercaya mampu memelihara dan mempertahankan hidayah hingga hembusan nafas terakhir, bahkan diasumsikan mampu membawa dan menyebarkannya kepada semesta alam.

Ditinjau dari sudut manapun, secara teoritis kemuliaan sebagai pribadi maupun komunitas dan ummat seyogyanya telah kita raih. Tetapi konsep atau teori bahkan ajaran tidak selalu terwujud dalam realita. Mengapa ? Karena di sana ada kendala, berupa problem kemauan dan pilihan, dimana kita diberikan kebebasan, tetapi sering tidak sesuai dengan kehendak dan pilihan Allah. Allah Swt. berfirman; ”Allah berkehendak untuk memberimu kejelasan dan menunjukkanmu ke jalan (kemuliaan) orang-orang sebelum kamu serta memberimu ampunan (saat keliru), dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan Allah (benar-benar) ingin menerima taubatmu (agar kamu mengoreksi kekeliruan), tetapi orang-orang yang memperturutkan kesenangan nafsunya menghendaki kamu menyimpang sejauh-jauhnya dari jalan (kemuliaan) itu” (QS. Annisa: 6-27)

Faktor-faktor kemuliaan

Faktor-faktor kemuliaan telah lengkap diberikan Allah kepada kita, semua sisinya telah terpenuhi. Secara fisik, manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang paling indah “fi ahsani taqwim” (QS. Attin: 4). Ketampanan manusia boleh dibandingkan dengan Malaikat, seperti yang diberikan Allah kepada Nabi Yusuf as. Kecantikan para puteri dan bidadari, Allah karuniakan pula kepada kaum wanita ahli syurga.

Secara struktur organik, manusia diberi seperangkat kelengkapan yang tidak diberikan kepada makhluq Allah yang manapun selain mereka. Jika dengan spirit yang ada, para Malaikat taat kepada Allah, maka spirit itupun diberikan kepada manusia. Dengan spirit inilah Maryam al battul beriman kepada firman Allah dan taat kepadaNya (QS. Attahrim: 12). Tetapi manusia lebih kuat dari Malaikat karena manusia diberi akal, yang dengan akal ini nafsunya bisa dikendalikan sehingga geloranya adalah semangat membangun (konstruktif) bukan merusak (destruktif).

Dari sudut ‘positioning’, sejak awal manusia sudah diunggulkan. Ini semata-mata karena konsekuensi dari keputusan Ilahi untuk memuliakan manusia. ”Dan sungguh Kami telah (putuskan untuk) memuliakan Bani Adam, dan telah Kami kerahkan untuk mereka apa yang ada di darat dan di laut, serta telah Kami berikan kepada mereka rezeki yang halal lagi baik (thayyibat), dan telah Kami unggulkan mereka di atas makhluk-makhluk Kami lainnya yang banyak” (QS. Al Isra: 70)
Ibaratnya, manusia itu berdiri tegak di atas pyramida makhluk-makhluk Allah. Dengan posisi dualitasnya, tidak ada yang berada di atas manusia kecuali Maha Pencipta. Manusia hanya bertugas melayani al Khaliq dengan kehambaan, dan semua makhluk lain di bawah pyramida itu telah siap untuk melayaninya.

Pada aspek jalan kemuliaan, manusia telah diberi seperangkat petunjuk (hidayah), yang membimbingnya untuk maju tetapi menghindarkannya dari kesalahan dan penyimpangan. Dia menganugerahkan petunjuk instink agar anak manusia sejak dini dapat memilih yang baik, didukung dengan petunjuk indera sehingga dapat mengamati mana yang berguna dan yang berbahaya, lalu diperkuat dengan petunjuk akal agar dapat mempertimbangkan pilihan yang benar, kemudian dikaruniakannya petunjuk Dinul Islam untuk mengoreksi kelemahan instink, indera dan akal, dan memastikan jalan kemuliaan yang harus ditempuh. Sehingga manusia makin taqarrub kepada Allah dan terhindar dari kemerosotan (deklinasi) kepada “asfala safilin” (QS. Attin: 5), dan iman – amal shalihnyapun terus ditingkatkan.

Sisi lain dari faktor kemuliaan manusia, seperti ditulis Sayid Quthub, adalah ri’ayatullah subhanahu wa ta’ala setelah manusia menerima tugas khilafah di muka bumi. Allah memberi waktu yang cukup bagi manusia untuk mengumpulkan prestasi amal shalihnya, dan untuk mengoreksi kekeliruannya dari waktu ke waktu. Dengan kekuatan wa’yu (kesadaran) yang ada dalam dhamir (hati kecil)nya, keikhlasan saling menasehati antar sesama Muslim dan muhlah (kesempatan) yang selalu disediakan Allah, mereka bukan saja mampu kembali ke jalan yang benar (the right track), tetapi dapat meningkatkan prestasi kebajikan.

Dengan ri’ayahNya, Allah membebaskan tuntutan atas kekeliruan yang dilakukan manusia karena kekhilafan dan ketidak tahuan, asal segera disadari. Kesalahan dan dosa yang terlanjur diperbuat pun hanya dihukum dengan yang setimpal, sedangkan sebuah kebajikan insani yang berhasil dilaksanakan, dibalas dengan sepuluh lipat kebaikan Ilahi. Maknanya bahwa proses menuju kemuliaan tidak akan mandeg apalagi mundur ke belakang (set back) dengan terjadinya kekeliruan di sana-sini, bilamana “shilah” atau akses kita kepada Allah tetap dipertahankan.

Nasab langit dan bumi

Agar dapat menjalankan tugas menyelenggarakan kehidupan yang baik “ hayatan thayyibah” dan karenanya manusia meraih kemuliaan, mereka dilengkapi dengan dua nasab, yaitu nasab bumi (ardhi) dan nasab langit (samawi). Dengan nasab bumi manusia merupakan makhluk materi, seperti binatang, tetumbuhan atau bahkan benda padat (jamadat). Orang-orang yang hanya mengakses nasab materinya, wujud mereka tak lebih dari seonggok daging, dengan aktifitas biologis seperti binatang, tetapi punya nafsu angkara murka seperti syetan. Apa yang mereka lakukan adalah karena dorongan hawa nafsu belaka, tidak ada pertimbangan nilai, halal-haram, maslahat atau mafsadat. “Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang dan makan seperti binatang, dan neraka adalah tempat kembali mereka” (QS. Muhammad: 12). Ketika akal mereka ditunggangi hawa nafsu syaithaniah, maka kelakuan jahat yang ditimbulkannya melebihi kejahatan binatang buas sekalipun. Anak tega membunuh ayah atau ibu kandungnya sendiri, suami atau isteri rela menghabisi nyawa pasangannya sendiri dengan cara yang sadis, sebagaimana diberitakan akhir-akhir ini. Akal dan kalbu mereka yang merupakan alat untuk mengakses nasab samawinya menjadi tidak berfungsi. Akibatnya “mereka itu bagaikan binatang bahkan lebih sesat lagi. Dan mereka adalah orang-orang yang lupa (terhadap nasab samawinya)” (QS. Al A’raf: 179).

Nasab samawi atau nasab rabbani, meminjam istilah Syekh Muhammad Al Ghazali, adalah akses dan jalan yang tepat untuk meraih kemuliaan. Perhatikan firman Allah Swt. : “Siapa yang menginginkan kemuliaan (al ‘izzah) maka kemuliaan itu seluruhnya kepunyaan Allah. Kepada-Nya naik ucapan yang baik (al kalimutthayyib) dan amal shalih…” (QS. Fathir: 10). Maka usahakan dan raihlah kemuliaan itu dengan kalimutthayyib dan amal shalih. Sebagai makhluk yang berakal, manusia meraih prestasi dan kemajuan dengan ilmu. Tetapi ilmu yang membawa kebahagiaan dan kemuliaan adalah yang bersinerji dengan iman. “Allah niscaya mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa tingkat” (QS. Al mujadilah: 11).. Ilmu yang terlepas dari iman merupakan ilmu hitam dan mengakibatkan mafsadat atau kerusakan (destruksi). Yang kita perlukan adalah ilmu yang bermanfaat. Dengan ilmu yang bermanfaat rezeki menjadi lapang dan amal kebajikan diterima sebagai pengabdian.


Andalan yang tidak dapat diandalkan

Yang mudah nampak kepada banyak orang adalah akses ke bumi terhadap dunia dan harta benda. Karenanya banyak yang mengandalkan kekayaan atau jabatan untuk meraih kemuliaan. Mereka berkeyakinan bahwa dengan uang apapun bisa diadakan dan dibeli. Sedang dengan jabatan atau kedudukan apapun bisa dilakukan dan uang bisa diraih. Sesungguhnya mereka telah keliru sebagaimana kelirunya Qarun dan Fir’aun dahulu. Harta dan kedudukan mereka telah menjadi adzab buat mereka sendiri, kemudian menjadi bahan kutukan dari generasi umat manusia hingga akhir zaman. Sejarah modern kembali mencatat ‘sorrow ending’ (akhir yang menyedihkan) sejumlah hartawan dan penguasa yang putus aksesnya dengan langit. Padahal tanpa akses rabbani dan perspektif ukhrawi; harta, tahta, pengikut atau tentara, wanita dan apapun juga, hanyalah dunia. Umurnya pendek dan fana, bahkan bisa mengakibatkan sebaliknya dari apa yang diharapkan.

Diilustrasikan dalam sebuah Hadits, bahwa orang yang menikahi wanita semata-mata karena hartanya, harta itulah yang akan mengakibatkannya bangkrut. Jika menikahinya karena status sosial semata, maka kedudukannya itu justeru yang akan membawa pada kehinaan. Dan yang menikahinya karena kecantikan semata, maka kecantikannya itu akan mengakibatkan kesedihan dan penderitaan baginya. Hadits ini ditutup dengan kata kunci untuk memilih nasab samawi: “pilihlah yang beragama”.

Tapi bila disinerjikan dengan nasab samawi dan akses rabbani, semua itu akan menjadi “al baqiyatusshalihat” yakni perkara yang baik dan memberi kebaikan secara lestari. “Harta dan anak adalah hiasan kehidupan dunia, dan perkara yang kekal serta baik adalah lebih baik pahalanya di sisi Allah dan lebih dapat diharapkan” (QS. Al Kahfi: 46)

sumber : personal n google

keberkahan hidup

Keberkahan Hidup
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". Q. 7 : 96.
Setiap orang tentu saja ingin memperoleh keberkahan dalam hidupnya di dunia ini. Karena itu kita selalu berdo'a dan meminta orang lain mendo'akan kita agar segala sesuatu yang kita miliki dan kita upayakan memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Secara harfiah, berkah berarti an-nama' waz ziyadah yakni tumbuh dan bertambah, ini berarti Berkah adalah kebaikan yang bersumber dari Allah yang ditetapkan terhadap sesuatu sebagaimana mestinya sehingga apa yang diperoleh dan dimiliki akan selalu berkembang dan bertambah besar manfaat kebaikannya. Kalau sesuatu yang kita miliki membawa pengaruh negatif, maka kita berarti tidak memperoleh keberkahan yang diidamkan itu.
Namun, Allah SWT tidak sembarangan memberikan keberkahan kepada manusia. Ternyata, Allah SWT hanya akan memberikan keberkahan itu kepada orang yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Janji Allah untuk memberikan keberkahan kepada orang yang beriman dan bertaqwa dikemukakan dalam firma-Nya yang artinya: "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya". Q. 7 : 96.
Apabila manusia, baik secara pribadi maupun kelompok atau masyarakat memperoleh keberkahan dari Allah SWT, maka kehidupannya akan selalu berjalan dengan baik, rizki yang diperolehnya cukup bahkan melimpah, sedang ilmu dan amalnya selalu memberi manfaat yang besar dalam kehidupan. Disinilah letak pentingnya bagi kita memahami apa sebenarnya keberkahan itu agar kita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya.
Bentuk keberkahan
Secara umum, keberkahan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman bisa kita bagi kedalam tiga bentuk.
Pertama, berkah dalam keturunan, yakni dengan lahirnya generasi yang shaleh. Generasi yang shaleh adalah yang kuat imannya, luas ilmunya dan banyak amal shalehnya, ini merupakan sesuatu yang amat penting, apalagi terwujudnya generasi yang berkualitas memang dambaan setiap manusia. Kelangsungan Islam dan umat Islam salah satu faktornya adalah adanya topangan dari generasi yang shaleh .
Generasi semacam itu juga memiliki jasmani yang kuat, memiliki kemandirian termasuk dalam soal harta dan bisa menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Keberkahan semacam ini telah diperoleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya yang ketika usia mereka sudah begitu tua ternyata masih dikaruniai anak, bahkan tidak hanya Ismail yang shaleh, sehat dan cerdas, tapi juga Ishak dan Ya'qub.
Di dalam Al-Qur'an keberkahan semacam ini diceritakan oleh Allah yang artinya :"Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang kelahiran Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub. Isterinya berkata: Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. Para Malaikat itu berkata: Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat Allah dan keberkahan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah". (QS 11: 71-73).
Kedua, keberkahan dalam soal makanan yakni makanan yang halal dan thayyib, hal ini karena ulama ahli tafsir, misalnya Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keberkahan dari langit dan bumi sebagaimana yang disebutkan dalam surat Al-A'raaf : 96 di atas adalah rizki makanan. Yang dimaksud makanan yang halal adalah disamping halal jenisnya juga halal dalam mendapatkannya, sehingga bagi orang yang diberkahi Allah, dia tidak akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh nafkah.
Disamping itu, makanan yang diberkahi juga adalah yang thayyib, yakni yang sehat dan bergizi sehingga makanan yang thayyib itu tidak hanya mengenyangkan tapi juga dapat menghasilkan tenaga yang kuat untuk selanjutnya dengan tenaga yang kuat itu digunakan untuk melaksanakan dan menegakkan nilai- nilai kebaikan sebagai bukti dari ketaqwaannya kepada Allah SWT, Allah berfirman yang artinya : "Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya". (QS 5 : 88).
Karena itu, agar apa yang dimakan juga membawa keberkahan yang lebih banyak lagi, meskipun sudah halal dan thayyib, makanan itu harus dimakan sewajarnya atau secukupnya, hal ini karena Allah sangat melarang manusia berlebih-lebihan dalam makan maupun minum, Allah SWT berfirman yang artinya : "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". (QS 7 : 31).
Ketiga, berkah dalam soal waktu yang cukup tersedia dan dimanfaatkannya untuk kebaikan, baik dalam bentuk mencari harta, memperluas ilmu maupun memperbanyak amal shaleh, karena itu Allah menganugerahi kepada kita waktu, baik siang maupun malam dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam, tapi bagi orang yang diberkahi Allah maka dia bisa memanfaatkan waktu yang 24 jam itu semaksimal mungkin sehingga pencapaian sesuatu yang baik ditempuh dengan penggunaan waktu yang efisien.
Sudah begitu banyak manusia yang mengalami kerugian dalam hidup karena tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, sementara salah satu karakteristik waktu adalah tidak akan bisa kembali lagi, Allah berfirman yang artinya :"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran". (QS 103 : 1-3).
Karena itu, bagi seorang muslim yang diberkahi Allah, waktu digunakan untuk bisa membuktikan pengabdiannya kepada Allah SWT, meskipun dalam berbagai bentuk usaha yang berbeda. dan penciptaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah". (QS 92 : 1-7).
Kunci Keberkahan
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa sebagai seorang muslim, keberkahan dari Allah untuk kita merupakan sesuatu yang amat penting. Karena itu, ada kunci yang harus kita miliki dan usahakan dalam hidup ini. Sekurang-kurangnya, ada dua faktor yang menjadi kunci keberkahan itu.
1. Iman dan Taqwa Yang Benar
Di dalam ayat di atas, sudah dikemukakan bahwa Allah akan menganugerahkan keberkahan kepada hamba- hambanya yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Semakin mantap iman dan taqwa yang kita miliki, maka semakin besar keberkahan yang Allah berikan kepada kita. Karena itu menjadi keharusan kita bersama untuk terus memperkokoh iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Salah satu ayat yang amat menekankan pengingkatan taqwa kepada orang yang beriman adalah firman Allah yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaaan berserah diri/muslim". (QS 3 : 102). Keimanan dan ketaqwaan yang benar selalu ditunjukkan oleh seorang mu'min dalam bentuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, baik dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan sendiri maupun bersama orang lain. Tegasnya keimanan dan ketaqwaan itu dibuktikan dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga dan dimanapun dia berada.
2. Berpedoman kepada Al-Qur'an
Al-Qur'an merupakan sumber keberkahan sehingga apabila kita menjalankan pesan-pesan yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan berpedoman kepadanya dalam berbagai aspek kehidupan, niscaya kita akan memperoleh keberkahan dari Allah SWT, Allah SWT berfirman yang artinya : "Dan Al-Qur'an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?". (QS 21 : 50, lihat juga QS 38 : 29, 6 : 155).
Karena harus kita jalankan dan pedomani dalam kehidupan ini, maka setiap kita harus mengimani kebenaran Al-Qur'an yang merupakan wahyu dari Allah SWT sehingga tidak akan kita temukan kelemahan didalamnya, selanjutnya kita membaca serta menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari, baik menyangkut aspek pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa.
Akhirnya menjadi jelas bagi kita bahwa, keberkahan dari Allah yang kita dambakan itu, memperolehnya harus dengan berdo'a dan berusaha yang sungguh-sungguh, yakni dalam bentuk memantapkan iman dan taqwa serta selalu menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam hidup ini.


sumber : personal n google

pemerintah daerah di indonesia

Pemerintah daerah di indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara demokratis.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
• Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas Pemerintah Daerah Provinsi dan DPRD Provinsi.
• Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kotaterdiri atas Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan DPRD Kabupaten/Kota
Pembentukan dan Penghapusan
Pembentukan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota ditetapkan dengan undang-undang. Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau lebih. Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah. Penghapusan dan penggabungan daerah beserta akibatnya ditetapkan dengan undang-undang. Untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan tertentu yang bersifat khusus bagi kepentingan nasional, Pemerintah dapat menetapkan kawasan khusus dalam wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota.
Pembagian Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan Pusat Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undang ditentukan menjadi urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat meliputi:
1. politik luar negeri;
2. pertahanan;
3. keamanan;
4. yustisi;
5. moneter dan fiskal nasional; dan
6. agama.
Urusan Pemerintahan Daerah
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota merupakan urusan yang berskala kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.
Penyelenggara Pemerintahan
Penyelenggara pemerintahan adalah Presiden dibantu oleh wakil presiden, dan oleh menteri negara.Penyelenggara pemerintahan daerah adalah pemerintah daerah dan DPRD. Untuk pemerintahan daerah provinsi yang terdiri atas pemerintah daerah provinsi dan DPRD provinsi. Untuk pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota yang terdiri atas pemerintah daerah kabupaten atau kota dan DPRD kabupaten atau kota.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah dimaksud dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan.


sumber : personal n google

kepahlawanan

TIDAK ada definisi tunggal mengenai pahlawan, tetapi secara umum ia diartikan sebagai orag yang dianggap berjasa bagi kepentingan orang banyak. Pahlawan adalah sosok yang berkorban untuk menyelematkan nasib orang banyak. Sang pahlawan sendiri tidak peduli lagi nasibnya, apakah ia jadi martir atau masih hidup. Yang jelas ia telah diakui sebagai faktor perubah nasib bagi yang lain.
Omar Mukhtar, sosok tua renta pengobar anti-penjajah Italia itu tak mau mengakui eksistensi Italia atas Libya. Akibatnya, ia dihukum gantung. Dalam film Moustapha Akkad, “Lion on The Desert” (1981), Anthony Quinn memerankan “tribal leader” tersebut melawan tentara Mussolini, dengan amat mengesankan. Prinsip dan keberaniannya dikagumi kawan dan lawan. Ia martir dimana orang sesudahnya tak melupakan kepahlawanannya.
Kisah Omar, banyak juga dijumpai juga di sini. Para pahlawan nasional kita, banyak yang jadi martir bagi kemerdekaan Indonesia. Robert Wolter Mongonsidi, misalnya. Ia lahir di Malalayang, Manado, 14 Februari 1925 dan gugur di tiang penembakan oleh pihak Belanda di Pacinang, Makassar, 5 September 1949. Jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Makassar.
Di era penjajahan kisah-kisah kepahlawanan kita seabreg. Ambil contoh lagi, kisah Diponegoro. Ia akhirnya diasingkan oleh Belanda, dan wafat jauh dari tempat kelahirannya. Sang pengobar Perang Jawa (Java Oorlog) ini, mirip Omar Mokhtar. Ia angkat senjata melawan pihak asing yang menjajah tanah kelahirannya. Memang ada sebab-sebab khusus yang berbeda. Tetapi, dengan kapasitas kepemimpinanya, ia melawan penajah. Perang Jawa itu berkobar sepanjang 1825-1830.
Menurut catatan Berakhirnya Perang Jawa yang merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa. Perang Jawa ini banyak memakan korban dipihak pemerintah Hindia sebanyak 8.000 serdadu berkebangsaan Eropa, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang Jawa. Sehingga setelah perang ini jumlah penduduk Yogyakarta menyusut separuhnya.
Kisah Omar dan Diponegoro, juga mengingatkan sosok bernama Imam Shamil. Shamil adalah pemimpin politik dan keagamaan pengobar Perang Kaukasia, melawan tentara Rusia sepanjang 1834 -1859. Ia termasuk sosok yang amat ditakuti pihak Rusia pada masanya. Sastrawan Leo Tolstoy mengaguminya, danmengabadikan dalam novelnya berjudul Hadji Murat (dipublikasikan 1912). Tapi, sebagaimana Omar dan Diponegoro, Shamil ditangkap. Hanya saja Shamil sempat naik haji dan akhirnya wafat di Madinah pada 1871.
Kisah-kisah anti-penjajahan seperti di atas banyak dijumpai di negara-negara yang pernah mengalami penjajahan, bahkan Amerika Serikat sekalipun. Ada banyak sekali nama atas mereka yang anti-penjajah, dari George Washington hingga Syeh Yusuf di Afrika Selatan.
Demitologisasi
Kata pahlawan alias hero, berasal dari bahasa Yunani, yang dalam mitologi Yunani terkait dengan pasukan atau yang berkorban demi Tuhan atau kebenaran. Pahlawan selalu terkait dengan pengorbanan dan keberanian. Pahlawan adalah “pelindung”, “pembela” atau “penjaga”. Misalnya, dalam mitologi dikaitkan dengan keberadaan Dewi Hera, sang penjaga perkawinan (the guardian of marriage).
Konsepsi tentang hero, memang populer dikenal di duna cerita rakyat (folklore) dan sastra, yang biasanya dibumbui mitos-mitos. Kepahlawanan biasanya memang kerap gampang dibumbui mitologi. Karena itulah, biasanya, apabila kita membicarakan kepahlawanan, terkadang tak bisa lepas juga untuk tak bersinggungan dengan dimensi mitologi ini.
Tetapi, sejatinya, kita dapat mengupayakan demitologisasi atas sosok-sosok pahlawan yang telah kita kenal selama ini. Demitologisasi penting, setidaknya untuk mengingatkan bahwa kepahlawanan itu dapat hadir pada siapa saja. Orang tidak perlu merasa menjadi sosok mitologis untuk jadi pahlawan. Justru, para pahlawan adalah sosok-sosok yang sejatinya rasional. Mereka sedia jadi martir, justru untuk melanggengkan perjuangannya. Jasadnya boleh mati, tapi visi perjuangannya jalan terus.
Pahlawan zaman sekarang, tentu adalah sosok-sosok yang demitologis. Nelson Mandela, misalnya. Apakah ia sosok yang sakti mandraguna, selayaknya gambaran superhero di dalam cerita-cerita fiksi? Bukan. Justru karena ia orang biasa, tetapi dengan kesabaran yang luar biasalah, ia jadi pahlawan. Justru karena ia mampu menunjukkan dan menyadarkan dimensi kemanusiaan yang terdalamlah yang membuat semua orang terenyuh akan kisah perjuangannya dalam melawan rezim Apartheid di Afrika Selatan.
Pada zaman serba-kompleks ini, dibutuhkan banyak pahlawan di segala medan dan bidang. Tak perlu menunggu jadi tokoh besar baru merasa harus “berbuat”. Pahlawan tak perlu pula pengakuan dan penghargaan formal. Orang cukup berbuat baik dan melawan hal-hal yang mencelakakan, untuk jadi pahlawan. Justru letak kepahlawanan ialah ketanpa-pamrihan.
Tidakkah anda otomatis mengakui nama-nama seperti Thaib, Suripto, dan Prihatin, warga warga Ngangkruk RT 01 RW 02 Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, yang menggagalkan aksi para “penyabotase” yang tengah mencabuti penambat rel (pen roll) di petak jalan rel sepanjang 60 meter di Km 101+9/0 antara Stasiun Kaliyoso-Solo Balapan itu? Bukankah mereka secara tidak langsung telah “menyelamatkan” banyak nyawa? Tetapi, bukankah Thaib, Suripto, dan Prihatin, tak butuh pengakuan bahwa mereka pahlawan?
Sifat-sifat kepahlawanan, seperti rela berkorban, tampa pamrih dan tulus dalam bekerja, harus kita munculkan pada diri sendiri, tak peduli apakah kita tergolong “orang kecil” atau “orang besar”. Di tengah stuasi bangsa yang “semrawut” ini, para pemimpin mutlak harus jadi pahlawan. Tetapi, kalau “masih ada pamrih”, maka mereka belumlah merupakan pahlawan yang sejati. Mestinya para pemimpin kita punya stasiun (maqam) kepahlawanan lebih tinggi ketimbang rakyat biasa.


sumber : personal n google

perkembangan teknologi

Tidak ada salahnya untuk mencermati dan waspada, karena dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan sedikit demi sedikit telah mengubur kemampuan manusia, mematikan kerja psikomotorik, serta intuisi menjadi tidak tajam lagi. Padahal semua tahu bahwa ketajaman intuisi sering memberikan hasil di luar yang diperkirakan. Jika intuisi tidak terasah dengan adanya kemudahan tersebut, ibarat keterampilan jika tidak sering dipergunakan maka semakin lama menjadi tidak terampil lagi.

Tanggung jawab dibebankan pada minimal diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat dan pemerintah untuk memberikan harmonisasi melalui tambahan pendidikan dan keterampilan yang mampu mengasah ketajaman intuisi tersebut. Intuisi dapat mengalahkan kecanggihan teknologi, dan intuisi sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan yang semestinya terus dipupuk, dan dikembangkan untuk sebuah kehidupan yang ideal. Sementara dampak teknologi telah mulai terasa dengan menyusutnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Sebuah rumah tangga bisa jadi bukan merupakan sebuah tempat tinggal, karena di dalamnya sudah tidak terdapat kehangatan. Orangtua sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat bercengkerama dengan anggota keluarga, di pihak lain anak-anak sibuk dengan permainan video game, televisi dan ber-SMS-ria. Akhirnya kontak kemanusiaan di dalam rumah tangga tersebut menjadi kering, tidak memiliki sukma, dan rumah hanya menjadi sebatas tempat persinggahan yang selanjutnya ditinggalkan tanpa memberikan kesan apa-apa. Kondisi ini jelas bukan menjadi rumah tangga yang didambakan.

Kecenderungan seperti ini mestinya sudah terdeteksi sejak awal, dan ada upaya untuk mengarahkan pada rel yang seharusnya dari seluruh lingkungan keluarga sendiri. Dampak lain dari kemajuan teknologi telah melahirkan budaya plagiat mulai dari tempe, tahu, batik, lagu, karya ilmiah, sampai dengan budaya yang diklaim oleh pihak lain. Ini tidak lain karena kemajuan teknologi tidak seimbang dengan kedewasaan berpikir, akhirnya saling melempar tanggung jawab dan bermuara pada menipisnya nilai solidaritas dan kemanusiaan umat. Semoga semua mata terbuka, bukan hanya untuk melihat, tetapi mencermati keganjilannya serta berupaya untuk memperbaikinya.

Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi.

sumber : personal n google

energi terbaharui

Energi terbaharui mendapatkan energi dari aliran energi yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti sinar matahari, angin, udara yang mengalir proses biologi, dan panas bumi.
Untuk Aspek dari penggunaan energi terbaharui di masyarakat modern lihat pengembangan energi terbaharui. Untuk diskusi umum, lihat pengembangan energi masa depan.
Mendefinisikan terbaharui
Konsep energi terbaharui diperkenalkan pada 1970-an Sebagai baigan dari usaha mencoba bergerak melewati pengembangan bahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat diisi kembali oleh alam, proses berkelanjutan. Di bawah definisi ini, bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk ke dalamnya.
[sunting] Energi berkelanjutan
Seluruh energi terbaharui secara definisi juga Merupakan energi berkelanjutan, yang berarti mereka Tersedia dalam waktu jauh ke depan yang membuat perencanaan bila mereka habis tidak diperlukan. Meskipun tenaga nuklir bukan energi diperbaharui, namun pendukung nuklir dapat berkelanjutan dengan penggunaan Reaktor peternak Menggunakan uranium -238 atau torium atau keduanya. Di sisi lain banyak penentang nuklir Menggunakan energi berkelanjutan istilah'Sebagai sinonim untuk energi terbaharui, dan oleh karena itu tidak Memasukkan ke dalam energi nuklir berkelanjutan.
Sumber energi terbaharui modern
Energi panas bumi
Energi panas bumi berasal dari penguraian radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas dari dalam, dan dari matahari, yang membuat panas permukaan bumi. Dia dapat Digunakan dengan tiga cara:
• Listrik geothermal
• Pemanasan geothermal, melalui pipa ke dalam Bumi
• Pemanasan geothermal, melalui sebuah pompa panas.
Biasanya, istilah 'panas bumi' digunakan untuk energi panas dari inti bumi. Listrik panas bumi diciptakan oleh memompa fluida (minyak atau air) ke dalam bumi, sehingga untuk menguapkan dan menggunakan vented gas panas dari kerak bumi untuk menjalankan turbin s terhubung ke generator listrik s.
Energi panas bumi dari inti Bumi lebih dekat ke permukaan di beberapa daerah daripada orang lain. Mana uap panas atau air bawah tanah dapat dimanfaatkan dan dibawa ke permukaan itu dapat digunakan untuk membangkitkan listrik. Seperti tenaga panas bumi sumber ada di beberapa bagian tidak stabil secara geologis dunia seperti Islandia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Filipina dan Italia. Dua wilayah yang paling menonjol selama ini di Amerika Serikat berada di Yellowstone baskom dan di utara California. Islandia menghasilkan tenaga panas bumi 170 MW dan dipanaskan 86% dari semua rumah di tahun 2000 melalui energi panas bumi. Beberapa 8.000 MW dari kapasitas operasional total.
Geothermal panas dari permukaan bumi dapat digunakan di sebagian besar dunia langsung ke panas dan dingin bangunan. Suhu kerak bumi beberapa meter di bawah permukaan buffered untuk konstan 7-14C (45-58F), sehingga cairan dapat pra-pra-dipanaskan atau didinginkan dalam pipa bawah tanah, menyediakan pendinginan gratis di musim panas dan, melalui a pompa panas, pemanas di musim dingin. Menggunakan langsung lainnya adalah di sektor pertanian (rumah kaca), perikanan budidaya dan industri.
Meskipun situs panas bumi mampu menyediakan panas untuk beberapa dekade, akhirnya lokasi tertentu tenang. Beberapa menafsirkan makna ini sebagai lokasi panas bumi tertentu dapat mengalami penipisan. Orang lain melihat penafsiran semacam itu sebagai penggunaan yang tidak akurat dari kata penipisan karena keseluruhan pasokan energi panas bumi di Bumi, dan sumbernya, tetap hampir konstan. Energi panas bumi tergantung pada geologi setempat ketidakstabilan, yang, menurut definisi, tidak dapat diprediksi, dan mungkin stabil.
Sekarang konsumsi energi Panas Bumi tidak dengan cara apapun mengancam atau mengurangi kualitas hidup untuk masa depan Wegenerbuah instalasi, akibatnya, itu dianggap sebagai sumber energi terbarukan.
Energi surya
Panel surya (photovoltaic arrays) di atas yacht kecil di laut dapat Mengisi baterai 12 V sampai 9 ampere dalam cahaya matahari penuh dan langsung.
Karena kebanyakan energi terbaharui pusatnya adalah "energi surya" istilah ini sedikit membingungkan. Namun yang dimaksud di sini adalah energi yang dikumpulkan langsung dari cahaya matahari.
Tenaga surya dapat Digunakan untuk:
• Menghasilkan listrik Menggunakan sel surya
• Menggunakan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas surya
• Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya
• Memanaskan gedung, secara langsung
• Memanaskan gedung, melalui pompa panas
• Memanaskan makanan, Menggunakan oven surya.
Jelas matahari tidak memberikan energi konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk daya baterai, karena kebanyakan aplikasi lainnya akan membutuhkan sumber energi sekunder, untuk mengatasi padam. Beberapa pemilik rumah menggunakan tata surya yang menjual energi ke grid pada siang hari, dan menarik energi dari grid di malam hari, inilah keuntungan untuk semua orang, karena permintaan listrik AC tertinggi pada siang hari.
Energi angin
Karena matahari memanaskan permukaan bumi secara tidak merata, maka terbentuklah angin. Energi Kinetik dari angin dapat Digunakan untuk Menjalankan Turbin angin, Beberapa mampu memproduksi tenaga 5 MW. Keluaran tenaga Kubus adalah fungsi dari kecepatan angin, maka Turbin tersebut paling tidak membutuhkan angin dalam kisaran 5,5 m / d (20 km / j), dan dalam praktek sangat sedikit wilayah yang memiliki angin yang bertiup terus menerus. Namun begitu di daerah Pesisir atau daerah di ketinggian, angin yang cukup Tersedia KONSTAN.
Pada 2005 telah ada ribuan Turbin angin yang beroperasi di Beberapa bagian dunia, dengan perusahaan "utility" memiliki kapasitas total lebih dari 47.317MW [1]. Merupakan kapasitas output maksimum yang memungkinkan dan tidak menghitung "load factor".
Ladang angin baru dan taman angin lepas pantai telah direncanakan dan dibuat di seluruh dunia. Ini merupakan cara Penyediaan listrik yang tumbuh dengan cepat di abad ke-21 dan menyediakan tambahan bagi stasiun pembangkit listrik utama. Kebanyakan yang Digunakan Turbin menghasilkan listrik sekitar 25% dari waktu (load factor 25%), tetapi Beberapa Mencapai 35%. Load factor biasanya lebih tinggi pada musim dingin. Ini berarti Bahwa 5mW Turbin dapat memiliki output rata-rata 1,7 MW dalam kasus terbaik.
Angin global jangka panjang potensi teknis diyakini 5 kali konsumsi energi global saat ini atau 40 kali kebutuhan listrik saat ini. Ini membutuhkan 12,7% dari seluruh wilayah tanah, atau lahan yang luas dengan Kelas 3 atau potensi yang lebih besar pada ketinggian 80 meter. Ini mengasumsikan bahwa tanah ditutupi dengan 6 turbin angin besar per kilometer persegi. Pengalaman sumber daya lepas pantai berarti kecepatan angin ~ 90% lebih besar daripada tanah, sehingga sumber daya lepas pantai dapat berkontribusi secara substansial lebih banyak energi. [Http://www.stanford.edu/group/efmh/winds/global_winds.html] [http:// www.ens-newswire.com/ens/may2005/2005-05-17-09.asp # anchor6]. Angka ini dapat juga meningkat dengan ketinggian lebih tinggi berbasis tanah atau turbin angin udara 2782,67121,00. Html? Tw = wn_tophead_2.
Ada perlawanan terhadap pembentukan tanah karena angin berbasis awalnya dengan persepsi mereka berisik dan berkontribusi untuk "polusi visual," yaitu, mereka dianggap eyesores. Banyak orang juga mengklaim bahwa turbin membunuh burung, dan bahwa mereka pada umumnya berbuat banyak untuk lingkungan.
Yang lain berpendapat bahwa mereka yang menemukan turbin itu, bagus. Bahwa turbin di laut yang tak terlihat oleh siapapun di pantai, yang mana mobil-mobillah yang setiap tahun membunuh lebih banyak burung sementara turbin terus berkembang.
Angin kekuatan berbeda-beda dan dengan demikian tidak dapat menjamin power secara berkelanjutan. Beberapa perkiraan menyarankan thpada angin 1.000 MW dari kapasitas pembangkitan dapat diandalkan hanya kekuatan 333MW yang berkesinambungan. Sementara ini mungkin berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, advokat telah mengusulkan menggabungkan tenaga angin dengan sumber daya lain, atau penggunaan teknik penyimpanan energi, dengan ini dalam pikiran. Hal ini paling baik digunakan dalam konteks suatu sistem yang memiliki kapasitas cadangan signifikan seperti hidro, atau cadangan beban, seperti tanaman Desalination, untuk mengurangi dampak ekonomi dari variabilitas sumber daya.
Energi angin dapat diperbaharui.
Tenaga udara
Udara Energi dapat Digunakan dalam bentuk gerak atau Perbedaan suhu. Udara Karena ribuan kali lebih berat dari udara, maka aliran udara yang pelan pun dapat menghasilkan sejumlah energi yang besar.
Ada banyak bentuk:
• Hydroelectric energi, sebuah istilah yang biasanya disediakan untuk bendungan hidroelektrik.
• Tidal daya, yang menangkap energi dari pasang-surut dalam arah horisontal. Pasang datang, meningkatkan waterlevels dalam baskom, dan pasang roll out. Air harus melalui sebuah turbin untuk keluar dari baskom.
• Tidal stream kekuasaan, yang melakukan hal yang sama secara vertikal, menangkap aliran air seperti yang bergerak di seluruh dunia oleh pasang surut.
• Gelombang daya, yang menggunakan energi dalam gelombang. Ombak besar biasanya akan memindahkan ponton s atas dan ke bawah.
• Samudera konversi energi termal (OTEC), yang menggunakan perbedaan suhu antara permukaan yang lebih hangat dan laut yang sejuk (atau dingin) ceruk lebih rendah. Untuk tujuan ini, ia mempekerjakan seorang siklus mesin kalor.
• Deep pendingin air danau, bukan secara teknis metode generasi energi, meskipun dapat menyimpan banyak energi di musim panas. Terendam menggunakan pipa sebagai heat sink untuk sistem kontrol iklim. Danau-bottom air sepanjang tahun konstan lokal sekitar 4 ° C.
Listrik tenaga air mungkin bukan pilihan utama untuk masa depan produksi energi di negara maju karena sebagian besar situs utama di negara ini dengan potensi pemanfaatan gravitasi dengan cara ini mungkin telah dieksploitasi atau tidak tersedia karena alasan lain seperti pertimbangan lingkungan. Membangun bendungan banjir sering melibatkan daerah yang luas lahan, perubahan habitat, dan sementara energi pembangkit tenaga listrik pada dasarnya tidak menghasilkan karbon dioksida, laporan baru-baru ini telah dikaitkan PLTA ke metana, yang membentuk membusuk terendam dari tanaman yang tumbuh di bagian-bagian kering dasar pada masa kekeringan. Metana adalah gas rumah kaca yang potensial.
Metode lain generasi energi (dan pendinginan) telah memiliki berbagai tingkat keberhasilan di lapangan. Gelombang dan badai keras untuk membuktikan kekuatan tekan, sementara OTEC belum diuji di lapangan skala besar.
Sebagian besar masyarakat umum menganggap energi tenaga air menjadi terbarukan.


sumber personal n google

bumi

BUMI

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Komposisi dan struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk

Putaran rotasi bumi pada poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan malam
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian katulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.

sumber : personal n google

BUMI

BUMI

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Komposisi dan struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk

Putaran rotasi bumi pada poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan malam
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian katulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan katulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.
Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.


SUMBER : personal n google